Sun Microsystems telah secara resmi mengumumkan keluarga barunya yaitu JavaFX 1.0, sebuah framework pengembangan Rich Internet Application (RIA) berbasiskan platform Java.
Teringat dulu sewaktu Applet dari JAVA sempat menguasai aplikasi interaktif berbasis web, tetapi kemudian dikalahkan oleh Flash dari Macromedia. Dengan mengeluarkan JavaFX,Sun berharap dapat kembali mendorong popularitas Java dan bersaing kembali dengan Flash dan Silverlight buatan Microsoft.
Arsitektur JavaFX
JavaFX menawarkan kelebihan sebagai pondasi untuk mengoperasikan rich internet applications berbasis JavaFX script yang dirancang untuk lebih mudah daripada Java tradisional
JavaFX Script bersifat deklaratif, statically-type, type-inherence, dan object-oriented. JavaFX Script semula bernama F3 (Form Follows Function) yang dikembangkan oleh Chris Oliver dan dipublikasikan pertama kali pada JavaONE pada bulan Mei 2007 lalu. Salah satu fitur terbarunya memungkinkan pengguna untuk membawa applet JavaFX dari dalam browser ke desktop sehingga dapat dipakai tanpa browser.
JavaFX memiliki pustaka Widget yang sangat luas yang dipetakan ke teknologi Java2D dan Swing. Ditambah dukungan perangkat lunak untuk pengembangannya seperti Netbeans dan Eclipse. Fitur Auto-binding, otomasi pengkaitan sebuah komponen dengan komponen lain sangat mudah dilakukan,sehingga tidak perlu report membuat berbagai macam Listeners seperti dalam penulisan kode AWT atau Swing.
Sumber :
* http://www.javafx.com/
* http://tech.groups.yahoo.com/group/javafx-indonesia/
* https://openjfx.dev.java.net/